Dibanding dengan 5 tahun lalu, jumlah mahasiswa STAIN mengalami peningkatan. Tahun 2006 mahasiswa STAIN hanya 761 orang, tetapi kini sudah mencapai hampir 3000 orang. Kesemua itu tidak terlepas dari dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga sosial lainnya.
Dalam upaya pembinaan mental dan spiritual bagi mahasiswa, menurut Puket III STAIN Bukittinggi, Nuraisyah, diadakan berbagai pembinaan kerohaniaan untuk setiap program studi (prodi) satu kali dalam sebulan, dengan menghadirkan penceramah dari berbagai daerah.
“Hal itu dimaksudkan untuk menyiapkan calon sarjana dari STAIN Bukittinggi agar memiliki spritualitas yang memadai, sehingga diharapkan kecemasan masyarakat tentang kekeringan alumni prodi umum dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) bisa teratasi,” kata Nuraisyah, di ruang kerjanya, Kamis (23/2).
Untuk menunjang kegiatan keagamaan tersebut, STAIN memiliki wadah yang representatif, sebuah gedung kerohanian yang dapat menampung antara 800 sampai 1000 orang mahasiswa.
Sementara untuk menunjang bakat dan minat STAIN mewadahi pengembangan kreatifitas mahasiswa STAIN dengan adanya 8 UKK dan UKM, seperti mapala, olah raga, dakwah kampus, pers kampus, kewanitaan dan lainnya. “Wadah ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki bakat terpendam untuk dapat menyalurkannya dengan cara positif,” ujarnya.
Nuraisyah menilai, dengan modal itu diharapkan mahasiswa memiliki kecakapan setelah menjadi sarjana. Hal ini terbukti dengan telah banyaknya alumni STAIN yang menggeluti bidang Jurnalistik, aktifis perempuan, dan berbagai profesi lainnya di samping menjadi PNS dan tenaga profesional.
Sementara itu, Humas STAIN Bukittinggi, M. Taufiq, yng dihubungi secara terpisah, menyatakan bahwa eksistensi STAIN telah diperhitungkan dan mendapat apresiasi dari berbagai elemen masyarakat. Pemerintah pusat pun telah memfasilitasi dengan sarana dan prasarana. Sehingga masyarakat telah menyerahkan anaknya untuk didik ke lembaga ini.
0 comments:
Post a Comment