Breaking News
Loading...
Friday, May 9, 2014

Informasi Beasiswa Siswa miskin Mukomuko - 4.608 SISWA MISKIN di MUKOMUKO TERIMA BEASISWA

6:17 AM
Sebanyak 4.806 orang siswa SD hingga SMA/SMK dari keluarga miskin di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menerima bantuan siswa miskin agar tidak putus sekolah.
"Bantuan siswa miskin (BSM) itu diharapkan dapat membantu agar siswa tidak Drop Out (DO) karena ekonomi," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Nurhasni, di Mukomuko, Selasa.
Ia menargetkan, dengan BSM itu siswa dari keluarga miskin dapat menyelesaikan pendidikannya minimal sampai tamatan SMA/SMK.
Untuk itu, lanjutnya, siswa SD dari keluarga miskin yang melanjutkan pendidikan ke SMP dan terakhir ke SMA dibuat tindak lanjut agar siswa itu tetap menerima BSM.
Ia mengatakan, sebanyak 4.806 orang siswa dari keluarga miskin yang menerima BSM itu meliputi sebanyak sebanyak 2.631 orang siswa SD, 1.558 siswa SMP, 520 siswa SMA, dan 97 siswa SMK.
Adapun nilai BSM yang diterima siswa itu, kata dia, untuk tingkat SD sebesar Rp180.000 per siswa untuk satu semester, siswa SMP sebesar Rp275.000 untuk satu semester, dan SMA sebesar Rp400.000 per semester.
Ia menyatakan, untuk BSM khusus siswa SD dan SMP terhitung pembayaran bulan Januari hingga Juni sudah bisa dicairkan di kantor pos cabang daerah itu.
Sedangkan, lanjutnya, pencairan BSM siswa SMA masih dalam proses karena dana BSM yang diterima siswa SMA besar sehingga dikhawatirkan dananya tidak tersedia sebesar itu di kantor pos.
"BSM untuk semester satu sudah bisa dicairkan oleh pihak sekolah atau wali murid tersebut," ujarnya lagi.
Terkait dengan data siswa dari keluarga miskin yang menerima BSM, kata dia, dipercayakan sepenuhnya kepada kepala desa selain syarat kartu keluarga (KK) dan foto rumah penerima BSM.
"Kepala desa (Kades) yang tahu warganya miskin atau jadi kades yang mengeluarkan surat keterangan miskin," ungkapnya menambahkan.
Ia menyatakan, pihaknya tidak mungkin untuk melakukan pengecekan dan validasi data siswa penerima BSM selain personel di instansi itu terbatas juga butuh tim untuk melakukannya.
"Kami percaya saja kepada kades. Jika ada masalah di kemudian hari, maka kades yang harus bertanggung jawab," ungkapnya.

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Entri Populer

 
Toggle Footer